Jumat, 09 Desember 2011

SI MISKIN & SI KAYA

Nabi Musa AS memiliki umat yang jumlahnya sangat banyak dan umur mereka pun panjang-panjang. Mereka ada yang kaya dan ada juga yang miskin. Suatu hari ada seorang yang miskin datang menghadap Nabi Musa AS. Ia begitu miskin, pakaiannya compang-camping dan sangat lusuh berdebu. Si miskin itu kemudian berkata kepada Baginda Musa AS, "Ya Nabiyullah, Kalamullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar Allah SWT menjadikan aku orang yang kaya. Nabi Musa AS tersenyum dan berkata kepada orang itu, "saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah SWT. Si miskin itu agak terkejut dan kesal, lalu ia berkata, bagaimana aku mau banyak bersyukur, makan pun aku jarang, dan pakaian yang aku gunakanpun hanya satu lembar ini saja!". Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya. Beberapa waktu kemudian seorang kaya datang menghadap Nabi Musa AS. Orang tersebut bersih badannya juga rapi pakaiannya. Ia berkata kepada Nabi Musa AS, "Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar dijadikannya aku ini seorang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku ini. Nabi Musa AS pun tersenyum, lalu ia berkata, "wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah SWT. Ya Nabiyullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Alah SWT?. Allah SWT telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat, telinga yang dengannya aku dapat mendengar, Allah SWT telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya?", jawab si kaya itu. Akhirnya si kaya itu pun pulang ke rumahnya. Kemudian yang terjadi adalah si kaya itu semakin Allah SWT tambah kekayaannya karena ia selalu bersyukur. Dan si miskin menjadi bertambah miskin. Allah SWT mengambil semua kenikmatan-Nya sehingga si miskin itu tidak memiliki selembar pakaianpun yang melekat di tubuhnya. Ini semua karena ia tidak mau bersyukur kepada Allah SWT.Nah saudaraku, beribu hikmah terhampar dalam kehidupan kita, tetapi hanya sedikit sekali yang bisa kita ambil. Betapa seringnya kita lupa mensyukuri karunia Allah yang melekat pada diri kita, baik yang terlihat maupun tidak. Namun kita baru merasa bahwa karunia itu begitu penting dan berharga ketika Allah ambil kembali karunia itu, barulah kita sadar.Saudaraku, begitu banyak peran yang dimainkan oleh manusia di dunia ini. Ada yang berperan sebagai orang kaya ada pula yang berperan sebagai orang miskin. Hidup adalah peranan. Allah tidak melihat peran kita, tapi yang Allah lihat bagaimana kita memerankan peran kita. Bukan APA atau SIAPA kita, tapi BAGAIMANA kita. Jadilah orang kaya yang baik, orang kaya yang senantiasa memperkaya orang lain. Dan jadilah orang miskin yang baik, orang miskin yang mampu bersyukur dan memberi walau dalam keadaan sulit dan terhimpit.Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar